Pada malam hari Rasulullah saw. menerima kabar gaib bahwa anggota-anggota penting musuh akan menemui ajal mereka. Bahkan nama-namanya pun diwahyukan kepada beliau. Mereka mati sebagaimana telah disebut dalam kabar gaib. Dalam perang itu sendiri lasykar Muslim yang kecil itu telah memperagakan keberanian dan pengabdian menakjubkan. Suatu peristiwa telah membuktikan hal itu. Salah seorang panglima Muslim bernama Abdur-Rahman bin Abu Bakar, salah seorang pemimpin Mekkah dan prajurit berpengalaman. Ketika perang mulai, ia menengok ke kiri dan ke kanan untuk melihat macam bantuan apa yang dapat diperoleh. Ia heran bahwa ia hanya didampingi dua anak muda dari kaum Anshar. Ia merasa kecewa dan berkata dalam hati, “Tiap panglima memerlukan dukungan di kanan-kirinya. Apalagi aku di saat ini. Tetapi di sini hanya ada dua anak yang masih hijau. Apa yang dapat kuperbuat dengan mereka?”
Abdur-Rahman menceriterakan, baru saja berpikir demikian, salah seorang pemuda itu menyentuh rusuknya dengan sikut. Ia membungkuk untuk menyimak kata pemuda itu. “Paman, kami telah mendengar tentang seorang bernama Abu Jahal yang biasa mengganggu dan berbuat kejam terhadap Rasulullah saw.. Paman, saya akan menggempurnya. Tunjukkanlah, mana orang itu”. Abdur-Rahman belum sempat menjawab pertanyaan itu. Ketika perhatiannya sudah ditarik oleh anak muda satu lagi yang menanyakan hal itu juga.
Abdur-Rahman sangat tercengang atas keberanian dan tekad bulat dua anak itu. Sebagai prajurit berpengalaman luas sekalipun, tak terbayang sepintas juga dalam pikirannya untuk memilih panglima musuh sebagai lawannya. Abdur-Rahman menunjuk dengan telunjuknya kepada Abu Jahal yang bersenjatakan lengkap dan berdiri di bagian belakang barisan yang dilindungi oleh dua panglima kawakan dengan pedang terhunus. Abdur-Rahman belum lagi menurunkan telunjuknya, ketika kedua pemuda itu menyerbu ke barisan musuh dengan kecepatan garuda menyambar mangsa, langsung menuju sasaran yang telah dipilihnya.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfPada malam hari Rasulullah saw. menerima kabar gaib bahwa anggota-anggota penting musuh akan menemui ajal mereka. Bahkan nama-namanya pun diwahyukan kepada beliau. Mereka mati sebagaimana telah disebut dalam kabar gaib. Dalam perang itu sendiri lasykar Muslim yang kecil itu telah memperagakan kebera...See more
Yakin akan pengabdian para Muhajirin dan Anshar ini Rasulullah saw. bergerak maju. Ketika beliau sampai ke suatu tempat yang disebut Badar, beliau menerima anjuran seorang pengikut beliau dan memerintahkan pasukan untuk mengambil tempat dekat anak sungai Badar. Kaum Muslimin menduduki sumber air itu, tetapi tanah yang mereka ambil untuk posisi mereka adalah tanah pasir belaka, dan oleh karena itu tidak baik untuk kelincahan gerak para prajurit. Para Sahabat menunjukkan kecemasan yang sewajarnya atas kedudukan yang tidak menguntungkan itu. Rasulullah saw. sendiri pun ikut khawatir dan semalam suntuk beliau mendoa.
Berulang-ulang beliau bersabda, Ya Tuhan-ku, di atas seluruh permukaan bumi saat ini hanya ada tiga ratus orang inilah yang mengabdi kepada Engkau dan bertekad menegakkan ibadah hanya kepada Engkau. Ya Tuhan-ku, jika ketiga ratus orang ini pada hari ini gugur di tangan musuh dalam perang ini, siapakah yang akan tinggal mengagungkan nama Engkau? (Tabari)
Tuhan mendengar doa Rasul-Nya. Hujan tiba-tiba turun. Bagian pasir medan pertempuran yang diduduki lasykar Muslim menjadi basah dan padat. Bagian medan yang tadinya kering dan diduduki oleh musuh menjadi berlumpur dan licin. Mungkin musuh dari Mekkah itu sengaja memilih bagian medan itu dan membiarkan lasykar Muslim menduduki bagian yang lainnya karena pandangan mata yang berpengalaman lebih menyukai tanah kering untuk memudahkan gerakan prajurit dan pasukan kuda mereka. Tetapi keadaannya sekarang telah sama sekali terbalik, berkat tindakan Tuhan yang tepat pada waktunya. Hujan yang turun tiba-tiba telah menjadikan bagian medan berpasir yang diduduki lasykar Muslim keras dan medan yang keras, tempat berkemah lasykar Mekkah menjadi licin.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfYakin akan pengabdian para Muhajirin dan Anshar ini Rasulullah saw. bergerak maju. Ketika beliau sampai ke suatu tempat yang disebut Badar, beliau menerima anjuran seorang pengikut beliau dan memerintahkan pasukan untuk mengambil tempat dekat anak sungai Badar. Kaum Muslimin menduduki sumber air itu...See more
Itulah semangat pengabdian dan pengorbanan yang diperagakan oleh kaum Muslimin di masa permulaan dan contoh serupa itu tidak ada bandingannya dalam sejarah dunia. Contoh para pengikut Nabi Musa as. telah disebut di atas. Adapun tentang para pengikut Nabi Isa as. kita ketahui bahwa mereka meninggalkan beliau pada saat yang sangat genting. Seorang di antara mereka telah menjual dengan harga yang tak berarti. Yang lain mengutuk beliau, dan yang sepuluh orang lagi melarikan diri.
Sedangkan iman kaum Anshar yang baru bersahabat dengan Rasulullah saw. selama satu setengah tahun telah begitu kuat membaja sehingga, sekiranya beliau memerintahkan, mereka bersedia tanpa ragu-ragu menceburkan diri ke dalam laut. Rasulullah saw. mengadakan musyawarah. Tetapi beliau sedikit pun tidak ragu-ragu akan pengabdian para Sahabat. Beliau berbuat demikian untuk menyaring orang-orang yang lemah supaya beliau dapat menyuruh mereka pulang.
Tetapi beliau menyaksikan bahwa para Muhajirin dan Anshar berlomba-lomba dalam memperagakan pengabdian mereka. Kedua-duanya bertekad tidak memperlihatkan punggung kepada musuh walaupun musuh tiga kali lipat jumlahnya dan jauh lebih baik perlengkapannya, persenjataannya, dan pengalamannya. Mereka lebih suka berpegang kepada janji-janji Ilahi, menunjukkan rasa takzim mereka terhadap Islam dan menyerahkan jiwa-raga mereka dalam membela dan mempertahankannya.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfItulah semangat pengabdian dan pengorbanan yang diperagakan oleh kaum Muslimin di masa permulaan dan contoh serupa itu tidak ada bandingannya dalam sejarah dunia. Contoh para pengikut Nabi Musa as. telah disebut di atas. Adapun tentang para pengikut Nabi Isa as. kita ketahui bahwa mereka meninggalka...See more
Para Anshar sampai saat itu masih tetap bungkam. Para penyerang itu orang-orang dari Mekkah, masih sanak-saudara dan kaum kerabat kebanyakan Muhajirin yang sekarang ada di tengah-tengah mereka. Para Anshar khawatir jangan-jangan kehausan menggempur musuh dari Mekkah itu akan menyakiti hati saudara-saudara mereka, kaum Muhajirin. Tetapi, ketika Rasulullah saw. mendesak untuk diberi masukan lebih banyak lagi, bangkitlah seorang Anshar dan berkata, “Ya Rasulullah, anda telah mendapatkan pendapat-pendapat yang anda perlukan, tetapi anda masih terus meminta lebih banyak lagi. Barangkali anda masih menunggu pendapat dari kami, kaum Anshar. Benarkah demikian?”
“Benar”. jawab Rasulullah saw. “Anda menghendaki pendapat kami, karena anda berpikir bahwa ketika anda datang kepada kami, kami bersedia berperang beserta anda hanya dalam keadaan anda dan para Muhajirin lainnya mendapat serangan di Madinah. Sekarang, kami sudah keluar dari Medinah dan anda merasa bahwa perjanjian kami tidak meliputi keadaan kami hari ini. Tetapi, ya, Rasulullah, ketika kami mengikat perjanjian, kami belum mengenal anda seperti kami mengenal anda dewasa ini. Kami tahu ketinggian martabat rohani anda. Kami tidak memperhatikan lagi perjanjian kami. Kami siap menanti perintah apa pun yang anda minta dari kami. Kami tidak akan bersikap seperti para pengikut Nabi Musa as. yang berkata, 'Pergilah engkau dan Tuhan engkau memerangi musuh, kami akan menunggu di belakang sini.’”
“Jika kami harus bertempur, kami akan bertempur di kanan anda, di kiri anda, di belakang anda. Sungguh, musuh amat ingin menangkap anda. Tetapi, kami bersumpah bahwa mereka tidak akan berhasil tanpa melangkahi mayat-mayat kami. Ya Rasulullah, anda mengajak kami berperang. Kami bersiap-sedia berbuat lebih daripada itu. Tidak jauh dari sini terletak laut. Jika anda perintahkan kami untuk menceburkan diri ke dalamnya, sedikit pun kami tidak akan ragu berbuat demikian” (Bukhari, Kitab al-Maghazi, dan Hisyam).
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfPara Anshar sampai saat itu masih tetap bungkam. Para penyerang itu orang-orang dari Mekkah, masih sanak-saudara dan kaum kerabat kebanyakan Muhajirin yang sekarang ada di tengah-tengah mereka. Para Anshar khawatir jangan-jangan kehausan menggempur musuh dari Mekkah itu akan menyakiti hati saudara-s...See more
Dugaan-dugaan tentang besarnya kekuatan lasykar Mekkah telah sampai kepada kaum Muslimin. Perkiraan terkecil menyebut jumlah 1000 prajurit, semua prajurit itu berpengalaman dalam olah senjata di medan peperangan. Jumlah Sahabat yang menyertai Rasulullah saw. hanya 313, dan banyak di antara mereka tidak terlatih dan tidak berpengalaman, dan sebagian besar sangat buruk persenjataannya. Kebanyakan mereka berjalan kaki, atau berkendaraan unta. Dalam seluruh pasukan hanya dua ekor kuda. Pasukan yang sangat buruk dan lemah perlengkapannya serta tidak punya pengalaman itu harus menghadapi kekuatan musuh yang tiga kali lipat jumlahnya terutama terdiri atas para prajurit berpengalaman.
Jelas bahwa gerakan pasukan itu gerakan paling berbahaya yang pernah terjadi dalam catatan sejarah. Rasulullah saw. cukup bijaksana untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak ada seorang pun yang ikut serta dalam gerakan pasukan itu tanpa berbekal pengetahuan yang cukup dan tanpa kemauan dari hatinya sendiri. Beliau menjelaskan bahwa bukan kafilah yang akan dihadapi, melainkan lasykar dari Mekkah.
Beliau mengadakan musyawarah. Seorang demi seorang, para Muhajirin berdiri dan meyakinkan Rasulullah tentang kesetiaan dan semangat serta tekad bulat mereka untuk bertempur menghadapi musuh dari Mekkah yang telah datang untuk menyerang kaum Muslimin di Madinah, di rumah mereka sendiri. Tiap kali Rasulullah saw. mendengar seorang Muhajir mengatakan keteguhan hatinya untuk berperang, beliau terus meminta pendapat dan usul lebih banyak lagi.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfDugaan-dugaan tentang besarnya kekuatan lasykar Mekkah telah sampai kepada kaum Muslimin. Perkiraan terkecil menyebut jumlah 1000 prajurit, semua prajurit itu berpengalaman dalam olah senjata di medan peperangan. Jumlah Sahabat yang menyertai Rasulullah saw. hanya 313, dan banyak di antara mereka ti...See more
Sejarah mencatat kenyataan adanya dua kafilah lain yang melalui jalan itu tak lama sebelum itu. Dalam salah satu kafilah itu ada dua ratus orang bersenjata sebagai penjaga dan pengawal, dan dalam kafilah yang satu lagi ada tiga ratus orang. Sangat keliru untuk beranggapan seperti para penulis Kristen bahwa Rasulullah saw. membawa tiga ratus pengikut beliau dan bertolak untuk menyerang suatu kafilah dagang yang tak berkawal. Tuduhan serupa itu jahat dan tak beralasan. Kafilah yang pada saat itu datang dari Siria adalah kafilah besar dan, mengingat ukurannya dan pengawalan bersenjatanya untuk kafilah-kafilah lain, dapat diterima oleh akal bahwa kira-kira empat sampai lima ratus penjaga bersenjata telah dipergunakan untuk pengawalan itu.
Mengatakan bahwa pasukan Muslim itu tiga ratus prajurit yang sangat sederhana persenjataannya, dikerahkan oleh Rasulullah saw. untuk menyerang suatu kafilah yang begitu kuat pengawalannya dengan tujuan hendak merampok. adalah sangat tidak adil. Hanya purbasangka dan berburuk maksud terhadap Islam yang dapat melahirkan pikiran semacam itu. Jika pasukan Muslim keluar untuk menghadapi kafilah ini, petualangan mereka dapat dilukiskan sebagai petualangan perang, walaupun perang yang bersifat bela diri, sebab pasukan Muslim dari Madinah itu kecil dan sangat buruk persenjataannya, dan kafilah Mekkah itu besar dan persenjataannya kuat, dan lagi pula lama mereka memendam rasa permusuhan terhadap kaum Muslimin di Madinah.
Menilik hakikatnya, keadaan-keadaan ketika pasukan Muslim kecil yang diberangkatkan dari Madinah itu jauh lebih gawat dan mengkhawatirkan. Seperti telah kami kemukakan, mereka sendiri tidak tahu apakah kafilah dari Siria ataukah lasykar dari Mekkah yang akan mereka hadapi. Tidak adanya kepastian mengenai tujuan keberangkatan kaum Muslimin disinggung juga dalam Al-Qur’an. Tetapi kaum Muslim telah siap untuk menghadapi kedua kemungkinan. Tidak adanya kepastian untuk apa mereka berangkat dari Madinah itu membuktikan kekuatan iman dan ketakwaan mereka yang luar biasa. Baru sesudah mereka berangkat agak jauh dari Madinah, Rasulullah saw. memberi penjelasan bahwa mereka akan menghadapi lasykar Mekkah yang besar dan bukan kafilah dari Siria yang kecil.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfSejarah mencatat kenyataan adanya dua kafilah lain yang melalui jalan itu tak lama sebelum itu. Dalam salah satu kafilah itu ada dua ratus orang bersenjata sebagai penjaga dan pengawal, dan dalam kafilah yang satu lagi ada tiga ratus orang. Sangat keliru untuk beranggapan seperti para penulis Kriste...See more
Perang Badar
Sementara Rasulullah saw. berencana memberlakukan hukum praktis yang berguna bukan saja bagi kaum Arab dalam generasi beliau sendiri, tetapi bagi seluruh umat manusia seterusnya dalam zaman-zaman yang akan datang, kaum kufar Mekkah mengadakan rencana untuk berperang. Rasulullah saw. merencanakan hukum yang akan membawa kaum beliau dan semua kaum lainnya kepada keamanan, saling menghormati, dan kemajuan; namun, kaum kufar Mekkah yang tidak bersahabat dengan beliau merencanakan kebinasaan tertib hukum.
Rencana-rencana kaum kufar Mekkah itu pada akhirnya membuahkan perang Badar. Perang terjadi delapan belas bulan sesudah Hijrah. Sebuah kafilah dagang, di bawah pimpinan Abu Sufyan, tengah beradu dalam perjalanan pulang dari Siria. Dengan pura-pura melindungi kafilah tersebut, kaum Mekkah membentuk suatu lasykar besar dan ditetapkan untuk bergerak ke Madinah. Rasulullah saw. dapat mencium persiapan-persiapan itu. Beliau pun menerima wahyu dari Tuhan yang mengatakan bahwa saat telah datang untuk membalas.
Beliau bertolak dari Madinah dengan sejumlah pengikut. Tak seorang pun pada saat itu tahu, apakah sepasukan Muslimin itu akan berhadapan dengan kafilah dari Siria ataukah dengan lasykar dari Mekkah. Pasukan itu berjumlah kira-kira tiga ratus prajurit. Suatu kafilah dagang pada zaman itu tidak hanya terdiri atas unta-unta bermuatan barang-barang dagangan. Di dalamnya terdapat juga orang-orang bersenjata yang menjaga dan mengawal kafilah itu dalam perjalanan. Sejak timbul ketegangan antara kaum Mekkah dan kaum Muslimin di Madinah, para pemimpin Mekkah mulai mempersenjatai pengawalnya dengan lebih istimewa.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfPerang Badar
Sementara Rasulullah saw. berencana memberlakukan hukum praktis yang berguna bukan saja bagi kaum Arab dalam generasi beliau sendiri, tetapi bagi seluruh umat manusia seterusnya dalam zaman-zaman yang akan datang, kaum kufar Mekkah mengadakan rencana untuk berperang. Rasulullah saw. me...See more
Bagian terbesar kaum Madinah telah menjadi Muslim, dengan pernyataan lisan dan pula dengan keimanan dalam hati. Beberapa yang masuk hanya terbatas pada pernyataan lahir. Oleh karena itu Rasulullah saw. mulai menegakkan pemerintahan bercorak Islam di tengah-tengah para pengikut beliau yang masih sedikit itu. Di masa awal, kaum Arab menyelesaikan sengketa mereka dengan pedang dan dengan kekerasan perseorangan.
Rasulullah saw. mengadakan peraturan-peraturan hukum. Hakim-hakim ditunjuk mengurus tuntutan-tuntutan pribadi atau tuntutan pihak satu terhadap yang lain. Kecuali jika seorang hakim mengatakan mengenai sesuatu tuntutan itu adil dan benar, tuntutan itu tidak diterima.
Dahulu kala menuntut ilmu dipandang dengan pandangan hina. Rasulullah saw. mengambil langkah-langkah untuk menggalakkan kepandaian membaca dan menulis serta menyulut kecintaan akan ilmu pengetahuan. Mereka yang dapat membaca dan menulis diminta mengajarkan kecakapan itu kepada orang lain. Tindak ketidakadilan dan kekejaman diakhiri. Hak-hak wanita ditegakkan. Si kaya diwajibkan menjamin kebutuhan si miskin dan diharuskan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madinah. Kaum buruh dilindungi dari pemerasan. Bagi ahli waris yang lemah lagi tidak mampu, peraturan diadakan untuk penunjukan wali. Transaksi pinjam-meminjam mulai ditetapkan harus ditulis. Pentingnya memenuhi segala perjanjian mulai disadarkan. Tindakan-tindakan yang melampaui batas norma-norma terhadap budak dilenyapkan. Ilmu kesehatan dan kebersihan umum mulai mendapat perhatian. Sensus penduduk dilakukan. Lorong-lorong dan jalan-jalan raya diperintahkan diperlebar. Dan langkah-langkah diambil untuk menjaga kebersihan.
Pendek kata, hukum-hukum ditetapkan untuk meningkatkan kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat yang ideal. Bangsa Arab yang tadinya biadab, untuk pertama kali dalam sejarahnya diperkenalkan kepada tata nilai kesopanan dan kehidupan yang beradab.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfBagian terbesar kaum Madinah telah menjadi Muslim, dengan pernyataan lisan dan pula dengan keimanan dalam hati. Beberapa yang masuk hanya terbatas pada pernyataan lahir. Oleh karena itu Rasulullah saw. mulai menegakkan pemerintahan bercorak Islam di tengah-tengah para pengikut beliau yang masih sedi...See more
Tiga belas tahun mengalami kezaliman cukup menjadi alasan mempersiapkan langkah bela diri. Jika peperangan timbul akibat itu antara mereka dan musuh mereka dari Mekkah, tanggung jawab tidak terletak pada kaum Muslimin. Alasan-alasan yang tidak berarti seperti dipakai oleh bangsa-bangsa Kristen dewasa ini untuk menyatakan perang terhadap satu sama yang lain telah kita kenal baik. Jika setengah dari perlakuan kaum Mekkah terhadap kaum Muslimin kini dilancarkan terhadap suatu bangsa Eropa, mereka akan merasa beralasan untuk memulai peperangan. Jika bangsa suatu negeri bersiasat melakukan pembantaian besar-besaran terhadap bangsa lain, jika suatu kaum memaksa kaum lain meninggalkan rumah mereka, apakah karena itu si teraniaya tak berhak mengawali peperangan?
Sesudah kaum Muslimin berhijrah ke Madinah, alasan-alasan sudah cukup bagi mereka untuk menyatakan perang kepada kaum Mekkah. Tetapi Rasulullah saw. tidak menyatakan perang. Beliau tetap memperlihatkan sikap toleransi dan membatasi kegiatan bela diri sejauh mengirim para penyelidik. Tetapi kaum Mekkah terus-menerus mengganggu dan menyerang kaum Muslimin. Mereka membakar hati kaum Madinah supaya bersikap tidak bersahabat terhadap orang Islam, dan mereka merintangi hak berziarah mereka itu. Mereka ubah jalan kafilah-kafilah mereka dan mulai melalui daerah-daerah pemukiman suku di sekitar Madinah untuk membangkitkan suku-suku itu melawan kaum Muslimin.
Keamanan di Madinah terancam; oleh sebab itu, kewajiban menjadi jelas bagi kaum Muslimin untuk menerima tantangan perang yang dilancarkan oleh kaum Mekkah terus-menerus selama empat belas tahun. Dalam keadaan demikian tidak ada seorang pun dapat menggugat hak kaum Muslimin menerima tantangan itu. Sementara sibuk mengadakan pengintaian, Rasulullah saw. tidak mengabaikan kebutuhan-kebutuhan jasmani maupun rohani para pengikut beliau di Madinah.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfTiga belas tahun mengalami kezaliman cukup menjadi alasan mempersiapkan langkah bela diri. Jika peperangan timbul akibat itu antara mereka dan musuh mereka dari Mekkah, tanggung jawab tidak terletak pada kaum Muslimin. Alasan-alasan yang tidak berarti seperti dipakai oleh bangsa-bangsa Kristen dewas...See more
Kaum Mekkah Bersiap Menyerang Madinah
Dari penuturan kejadian-kejadian itu jelas sekali bahwa mengendurnya permusuhan kaum Mekkah hanya untuk sementara. Para pemimpinnya sedang mengadakan persiapan untuk melancarkan serangan baru terhadap Islam. Para pemuka yang akan melepaskan nyawa meminta kepada yang masih hidup untuk bersumpah bahwa mereka akan meneruskan perlawanan terhadap Rasulullah saw. dan para pengikut beliau. Kaum Madinah diajak untuk mengangkat senjata melawan kaum Muslimin dan diberi peringatan bahwa jika mereka menolak berbuat demikian, kaum Mekkah dan suku-suku sekitarnya akan menyerang Madinah, membunuh semua pria dan semua wanita mereka jadikan budak belian.
Jika Rasulullah saw. mengabaikan dan tidak berbuat apa-apa untuk mempertahankan Madinah, beliau akan memikul tanggung jawab yang sangat mengerikan. Oleh karena itu Rasulullah saw. menerapkan suatu sistem pengintaian. Beliau mengirimkan regu-regu ke tempat-tempat di sekitar Mekkah untuk memberi laporan mengenai tanda-tanda kegiatan persiapan perang. Kadang-kadang timbul berbagai bentrokan dan perkelahian antara regu-regu itu dengan orang-orang Mekkah.
Penulis-penulis Barat mengatakan bahwa peristiwa-peristiwa itu diprakarsai oleh Rasulullah saw., dan bahwa karena itu dalam peperangan kemudian beliau menjadi agresor. Tetapi, kita melihat di hadapan kita, tiga belas tahun lamanya berlangsung aniaya kaum Mekkah, kecurangan-kecurangan mereka mengadu-domba kaum Madinah dengan kaum Muslimin dan serangan yang diancamkan terhadap Madinah sendiri. Tak ada seorang pun yang ingat akan hal itu semua dapat menuduh Rasulullah saw. bertanggung jawab memprakarsai peristiwa-peristiwa itu. Jika beliau mengirimkan regu-regu penyelidik, itu hanya dalam rangka bela diri.
Unduh gratis Riwayat Hidup Rasulullah SAW di http://myviral.biz.id/Riwayat-Hidup-RasulullahSAW.pdfKaum Mekkah Bersiap Menyerang Madinah
Dari penuturan kejadian-kejadian itu jelas sekali bahwa mengendurnya permusuhan kaum Mekkah hanya untuk sementara. Para pemimpinnya sedang mengadakan persiapan untuk melancarkan serangan baru terhadap Islam. Para pemuka yang akan melepaskan nyawa meminta kepada...See more